Minggu, 29 November 2015

'THE SEEKER: THE DARK IS RISING

Seorang Anak (Lagi) Yang Menyelamatkan Dunia


 


Sekarang ada lagi pahlawan muda yang diberi tanggung jawab besar untuk menyelamatkan dunia. Setelah Harry Potter (Daniel Radcliffe), Frodo Baggins (Elijah Wood) dan kawan-kawan Narnia - Edmund Pevensie (Skandar Keynes), serta Eragon (Edward Speleers). Kini muncul pahlawan cilik baru, Will Stanton (Alexander Ludwig).

THE SEEKER: THE DARK IS RISING adalah film pertama yang dibuat berdasarkan adaptasi buku kedua dari lima seri buku tentang pedang dan sihir karangan Susan Cooper, The Dark Is Rising.
Film ini diawali dengan kepindahan keluarga Stanton dari daerah nyaman di Amerika ke kota pinggiran di Inggris. Tanpa mereka sadari, ternyata nenek moyang keluarga mereka mempunyai sejarah tersendiri di kota tersebut beberapa abad lalu.
Putra bungsu keluarga Stanton, Will Stanton (Alexander Ludwig), memiliki takdir sebagai ksatria yang akan memerangi kegelapan saat menginjak usia empat belas tahun. Will adalah keturunan terakhir Old Ones yang harus meneruskan dan membantu prajurit The Light untuk memerangi The Dark yang akan muncul menghancurkan dunia.
Sebagai keturunan terakhir, Will memiliki kekuatan untuk melacak kemunculan enam tanda dari elemen berbeda. Masing-masing tanda tersebut terbuat dari kayu, perak, besi, air, api, dan batu. Will harus bersaing dengan The Raider (Christopher Eccleston) dari kelompok kegelapan yang juga berusaha menguasai keenam tanda tersebut. Sang Kegelapan juga menggunakan pasukan gagaknya untuk menebar teror.
Keenam tanda tersebut dibutuhkan Old Ones di masa depan untuk mengalahkan kegelapan. Apabila Will berhasil menguasainya, kelompok kegelapan tidak akan berdaya.
Will dibantu oleh tetua kaum cahaya, Merriman Lyon (Ian McShane) dan Greythorne (Frances Conroy) untuk transformasi dirinya menjadi The Seeker.
Will dengan kekuatannya mampu menembus waktu, menerbangkan benda, dan beberapa kekuatan supranatural lainnya berusaha melawan The Raider. Sementara itu,The Raider berencana menyelimuti dunia dengan kegelapan dan dingin.
Susan Cooper adalah seorang penulis asal Buckinghamshire, Inggris dan mantan wartawan Sunday Times London.
Susan yang memenangkan kompetisi dengan novel fantasi pertamanya, Over Sea, Under Stone akhirnya memantapkan diri untuk menjadikan novelnya menjadi serial. Novel inilah yang menjadi seri pertama dari novel serial The Dark Is Rising atau lebih dikenal dengan 'DR Series'. DR series memiliki 5 novel panjang. Over Sea, Under Stone, The Dark Is Rising, Greenwich, The Grey King, dan Silver On The Tree.
Film yang menelan bea produksi sebesar US$20 juta (sekitar Rp 180 miliar) ini disutradarai David L Cunningham. Ada beberapa hal yang berbeda antara film dan bukunya. Penulis naskah, John Hodge menulis ulang tokoh utamanya Will Stanton menjadi berumur 14 tahun dari 11 tahun di buku. Dia menilai usia 11 adalah usia anak-anak sementara 14 termasuk usia transisi.
Cerita di buku yang mengambil waktu antara 1960-1970 juga ditulis ulang agar lebih kontemporer. Bangsa Viking kemudian dimasukkan dalam film karena dalam buku diceritakan soal penemuan kapal tua bangsa Viking oleh tokoh utamanya. Hodge juga memasukkan konflik saudara kembar, ketertarikan pada seorang wanita (Amelia Warner), dan pengasingan di sekolah.
Film perdana produksi Fox-Walden partnership (Walden Media dan 20th Century Fox) ini sempat menuai kritik karena dituding mirip Harry Potter lantaran tokoh utamanya masih bocah dan harus menanggung beban berat menghadapi kekuatan kegelapan. (kpl/lin)

0 komentar:

Posting Komentar

Welcome

By :
Free Blog Templates